Minggu, 31 Januari 2010

Kenang-kenangan Dari Liburan Awal Tahun Ke Malaysia


Hari terakhir sebelum pulang ke Indonesia kami habiskan layaknya turis Indonesia pada umumnya. Yah, bukan rahasia lagi kalo semua orang Indo yang jalan-jalan kemanapun juga terbiasa untuk pulang dengan membawa buah tangan buat teman,kerabat,keluarga dan rekan bisnis dinegeri asalnya.

Saya bahkan ingat katanya Tour Guide kita saat saya alan-jalan ke Singapore & Thailand 2 tahun lalu. Katanya orang Indonesia terkenal paling boros untuk membelikan oleh-oleh setelah bepergian. Apakah memang benar seperti itu? Saya kurang tahu. tapi yang pasti kami memang seperti itu :)

Hari terakhir tersebut juga saya manfaatkan untuk bertemu dengan sepupu saya yang sudah menetap di Malaysia. Kalau nggak salah dia menyebut area Cheras, walaupun saya sama sekali nggak sempat untuk mampir kerumahnya.

Pertemuan pertama dengan sepupu saya plus suami dan ponakan sayalah yang membuat saya sangat gembira saat itu. Mereka mengajak saya untuk mencoba sejenisminuman yang bentuknya seperti agar-agar yang konon baik untuk tenggorokan. Berhubung saya sendiri hari sebelumnya sempat drop saat berada di Genting Highland, maka saya mencoba dengan lahap.

Sepintas mirip dengan Cin Cao (sejenis agar-agar berwarna hitam yang lazim di Indonesia) tetapi rasanya berbeda, bila Cin Cao terasa pahit, sedangkan yang ini manis dan diminum dengan madu. Enak sekali dan rasanya sulit untuk digambarkan dengan lebih detail.

Kami sempat berjalan-jalan di sekitar China Town (Petaling Street) kemudian saya diajak untuk mencoba sejenis soup kepala ikan yang direbus dengan susu murni. Pertama kali membayangkan membuat saya sediki eneg. Namun setelah dicoba, rasanya luar biasa enak.

Well, perjalanan keluar negeri selalu membuat saya ingin mencoba hal-hal yang baru. Mulai makanannya sampai ada budaya yang ada. Nanti dikali lain saya ingin bercerita tentang hal-hal unik yang saya alami. Semoga bisa menjadi bahan referensi agi rekan-rekan yang ngin bepergian dan menikmati hal-hal yang baru.

Semoga sukses selalu bertabur dalam jalan yang kita lalui,
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.....

Surabaya, 31 Januari 2010 (20.00)

Kamis, 28 Januari 2010

Jalan-Jalan


Wuah....wuah....
dua minggu kemarin emang fully holiday. Bayangin aja, mulai tanggal 13-14 rekan-rekan distributor yang berprestasi mendapatkan coaching and trip ke Bromo+Rafting di Songa, Probolinggo.

Emang sih kalo Bromo mah teman-teman Surabaya pada banyak yang pernah kesana. Termasuk aku sendiri. Tapi yang kali ini special banget. Kenapa?! Karena ada begitu banyak pelajaran yang dipetik selain sekedar liburannya.
Kalo Songa, yang paling menarik adalah pemandangannya, tantangannya plus banyak banget hal-hal X.O yang kita cobain.

trus tanggal 15-17 Januari, bagi yang Director above mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara Billionaires Instructor Gathering di Batu, Malang. bukan cuman itu doank, kita disuguhkan dengan begitu banyak permainan menarik, atraksi dari anak-anak sekolah yayasan selamat pagi dan hadiah menarik.

Nah, khusus kami dari group Pollen tanggal 20-24 Januari kemarin bersama-sama trip ke Kuala lumpur & Genting Highland. seru banget. berangkat malaysia mungkin biasa aja, tapi bareng-bareng ber-20 dengan orang-orang team terdekat kita nggak sering kan?!

nah itu dia asyiknya. mulai dari bandara udah rame, belum lagi begitu tiba. termasuk didalam bis yang notabene kita tuh minoritas, hahahahaha. tapi semua orangnya asyik abiz. well, summary-nya adalah kita having fun banget dan semua nggak sabar buat nunggu trip berikutnya.

Dan intinya adalah, kehidupan yang kita inginkan adalah belajar-bekerja sambil menikmati yang bisa berjalan saling beriringan.

sampai-sampai ada istilah : walking-walking, talking-talking, eating-eating and money keep coming. hahahaha, maksa abiz bahasanya. tapi kalau direnungkan, well, aku pengen kehidupan yang seperti itu. sukses selalu, c u.

Courageous Women ……

By courageous I meant “Perkasa” or brave one, physically strong or powerful. Well, to sum up, it goes to anything incredible.


I remembered my way home after a Chinese new year eve dinner at my grandma’s house this year (she’s my grandpa’s sister). It’s about three months ago.

After I dropped my cousin, I drove to my aunt house. After a while, we saw a woman, well, I can say an old woman pulled a heavy cart toward us.

Tadinya aku nggak ngeliat sama sekali kalau gerobak itu ditarik wanita tua. Tapi Ai-ku ngeliat. Dia suruh aku berhenti dan bertanya kalau ini sudah tahun baru
kan?! Well, jam mobil sudah menunjukkan jam 12 malam, so itu memang udah new year.

Ai-ku cepat-cepat membungkuskan sejumlah uang yang tadinya aku nggak tau berapa banyak, dan kemudian turun dari mobil dan memanggil wanita itu. Begitu Ai-ku mendekat, tiba-tiba Ai-ku berbalik ke mobil dan menukar isi “Angpao” yang tadinya berjumlah 20rb-an. Kemudian mengambil beberapa lembar lima puluh ribu-an untuk dimasukkan kedalam kertas angpao kosong itu.

Dari dalam mobil aku melihat ibu tua itu menangis, mencium tangan Ai-ku berkali-kali dan terus menatap kearah kami sampai mobilku pergi melewatinya.

Ai-ku sendiri menangis, dan untuk beberapa lamanya kami terdiam didalam mobil sampai Ai-ku bilang sama aku kalau perempuan tadi sudah tua sekali, tapi tangannya halus banget. Dimana anak-anaknya? Apa mereka nggak tau ibunya sampai tengah malam masih menarik gerobak sampah?

Well, aku hanya diam dan nggak bisa bilang apa-apa.

Mulai saat itu aku berpikir-pikir, apa yang membuat mereka ”rela” melakukan pekerjaan itu. Tengah malam, sendirian di jalan yang seringkali gelap dan melakukan pekerjaan yang tidak mudah. Untuk siapa? Untuk apa? Untuk makan?

Well, bagi yang belum tau, Indonesia ini negara kaya. Bila mereka hanya dikampung, uang memang gak punya, tapi makanan ada. Dengan mencari rumput dan lain-lain atau bisa juga menjadi buruh tani, dengan itu mereka sudah cukup untuk membiayai kehidupan dirinya sendiri.

Kalau begitu untuk siapa? Untuk apa?

Satu hal yang membuat manusia rela untuk berbuat apa saja adalah karena cinta. Karena cinta dan kasih buat orang-orang yang sangat dikasihinya. Mungkin suami/istrinya yang sakit, anak-anaknya yang kelaparan, atau orang tuanya.

Yang pasti wanita ini rela untuk melakukan pekerjaannya demi seseorang atau sesuatu. Aku kembali teringat dengan semua wanita yang aku kenal. Mulai Ma’, baik kandung maupun angkat, mamaku, Ai-ku dan semua yang lain.

Ma’ku kandung dari mama bekerja keras untuk membantu engkongku disaat susah juga senang. Terlahir dari keluarga miskin yang untuk sekolahpun harus berjalan sangat jauh. Tapi beliau bertanggung jawab untuk selalu melakukan yang terbaik dan tidak pernah setengah-setengah, beliau selalu juara dan akhirnya menjadi seorang guru sebelum akhirnya menikah dengan engkongku. Beliau selalu menjadi wanita yang bijaksana dalam ingatanku.

Ma’ku angkat dari mama adalah tipikal wanita kuno. Sekolah seadanya, selebihnya membantu keluarga dan bertugas didapur. Selalu perhatian, walaupun mulutnya tidak pernah mengutarakan perhatiannya. Selalu ingin tahu dan setia sama keluarga. Hidupnya hanya untuk keluarga, anak dan cucunya.

Ma’ku dari papa, well, aku nggak pernah sempat banyak tau tentang beliau. Karena kita jarang ketemu karena beda kota. Yang aku tahu beliau selalu sayang sama keluarga. Dan sewaktu aku kecil, aku selalu disayangJ

Mama???? Mama adalah wanita terbaik yang aku kenal. Mama setia mendampingi papa dalam suka maupun duka. Well, hidup tidak selalu mulus, ada kalanya mereka berselisih tentang sesuatu. Tetapi mereka saling menyayangi, dan semuanya akhirnya bisa diselesaikan.

Mama selalu ada untuk kami bertiga. Saat tidak satupun orang yang percaya akan kemampuanku, mama tetap mendukung dan selalu memberikan masukan, kritikan dan nasehat. Saat mei-mei ada masalah, mama juga selalu ada disampingnya, juga saat ti-ti ada problem, mama khawatir terus dan selalu berusaha selalu menjadi mama yang terbaik.

Well, wanita-wanita perkasa itu……

Bukan hanya di TV yang diliput setiap hari Kartini dan hari Ibu, bukan hanya yang kita temui di jalan-jalan saat mereka penuh dengan peluh keringat membanting tulang untuk orang-orang yang mereka cintai, bukan hanya mereka yang berkorban hidupnya dan menjadi seorang pahlawan untuk gerakan kemerdekaan maupun kemanusiaan, tetapi juga ada dalam setiap atap rumah kita masing-masing. Yang setia, walaupun tidak pernah diakui dan diliput televisi ataupun mendapatkan penghargaan women of the year karena pengabdiannya.

Tetapi semua setuju, dan setiap dari kita tahu didalam hati kita masing-masing, bahwa wanita-wanita yang pernah hadir dan saat ini masih bersama dengan kita adalah wanita-wanita perkasa yang layak bila tahun ini kita nobatkan sebagai penerima penghargaan THE BEST WOMAN FOREVER AND EVER……

The Reason……

I remembered an Indonesian kid play theme when I was one.

One of them will ask “makan apa… makan apa… makan apa sekarang?”

And the other one will answer the question, also with a song.


Well, sekarang kita ganti kata makan dengan hidup. Jadinya walaupun aneh, tetap ada suatu meaning yang bisa kita pikirkan.

”hidup apa… hidup apa sekarang…?”

Maksudku adalah: hidup seperti apa yang akan kita pilih?

Latar belakang memilih suatu kehidupan adalah motivasi, dan ini bisa banyak sekali kemungkinannya.

Aku tahu seorang teman yang motivasi dalam hidupnya adalah untuk balas dendam. Kepada siapa aku sendiri kurang paham. Tetapi karena dendam yang begitu besar dan telah merenggut sebagian besar kehidupannya, kehidupannya tidak bahagia.

Apapun dilakukannya hanya untuk membalas. Dia fokus dan benar-benar serius untuk mencapai impiannya: BALAS DENDAM!!!

Aku juga kenal dengan seseorang yang motivasinya untuk hidup adalah untuk anak-anaknya. Apapun dia lakukan semuanya berkisar pada anak-anaknya. Dia fokus dan benar-benar serius untuk mencapai impiannya: MEMBERIKAN ANAK-ANAKNYA YANG TERBAIK!!!

Dalam kehidupan, yang kita butuhkan adalah motivasi. Harapan apa yang masih ada yang ingin kita capai, untuk siapa, dan untuk siapa. Karena akan ada suatu saat dimana apa yang kita menurut kita sangat penting saat ini, tidak lagi begitu penting.

Ada banyak hal yang membuat ini bisa terjadi. Entah kehilangan orang yang kita sayangi, entah karena umur kita yang tidak lagi tersisa cukup banyak, atau bisa saja karena setelah mendapatkan apa yang kita cari, kita tidak se-bahagia yang kita harapkan.

Ada orang yang megatakan harta tidak dapat untuk membeli kebahagiaan. Well, kata-kata tanpa pemahaman dan kebijakan, bisa salah dalam penggunaannya bukan. Orang yang mengatakan ini disaat pertama pastilah punya alasan yang kuat.

Aku pribadi membayangkan dia adalah seseorang yang menyia-nyiakan keluarganya untuk mencari kekayaan. Begitu kekayaannya terkumpul, dia kehilangan begitu banyak hal, yaitu keluarganya.

Namun kalau itu digunakan oleh orang yang kurang paham, dan semata-mata hanya untuk memenuhi motivasi lainnya yaitu zona kenyamanannya, maka bukankah itu disebut dengan kurang bijaksana?

Well, motivasi dalam kehidupan ada banyak sekali. Tetapi umumnya yang baik adalah yang berhubungan dengan motivasi untuk bahagia, sekarang atau yang akan datang.

Motivasi untuk bahagia pun bukan hanya untuk diri sendiri. Bisa untuk keluarga, teman – sahabat, dan orang tua. Karena dengan kebahagiaan mereka, bukankah kita pun ikut berbahagia?

Bahagia juga bisa berupa kebahagiaan dimasa sekarang ataupun dimasa akan datang, atau kita sebut kehidupan setelah kematian.

Well, apapun motivasi manusia untuk hidup. Entah itu untuk ”KEBAHAGIAAN” atau untuk ”DENDAM” itu adalah hak mereka.

Tapi gimana kira-kira rasanya bila motivasi itu akhirnya sudah tercapai? Apakah kita lebih berbahagia, ataukah malah lebih menderita?

Apa yang kita dapat akhirnya? Segala-galanya? Ataukah tidak ada sama sekali.

Well, that’s a nice thing to think more isn’t it?

When I Remembered My Grandma……

There’s always one thing that I remembered for my Grandma, that she always cooked very delicious meal.


Well, ma’ku seneng banget masak. Walaupun dia sendiri nggak bisa makan atau pantang makanan itu karena punya diabet. Aku masih ingat paling suka masakannya yang kuah sayur campur telor, juga mie gorengnya. Rasanya nggak pernah ada yang bisa ngebuat makanan yang sama, yang rasanya sama dengan dia buat.


Walaupun gitu, aku ingat sekali pernah bertengkar karena ma’ku mau masakin ayam cola. Well, menurutku itu aneh, dan yang bikin aku tambah gak setuju dan mencak-mencak waktu itu karena mamaku nggak bolehin kita minum cola sering-sering, makanya dirumah jarang banget ada minuman itu. Nah, waktu itu tinggal sebotol, itu yang menjadi asal mula cek-cok yang nggak penting banget.


Ma’ku……. adalah salah seorang yang cukup aku salut dalam hidupku.

Walaupun sayangnya, aku nggak pernah bilang sayang sama dia. Aku ingat sering banget bertengkar mulut sama ma, yang hari ini……. sangat aku sesali. Kalau saja aku bisa ngulang masa yang lalu-lalu, ingin rasanya nasehatin bahkan marahin aku yang dulu supaya nggak sering kecewain ma’ku.


Seumur hidupnya ma’ku hanya untuk kita rasanya. Pertama buat mama-papa, terus buat keluarga kita. Ma’ku juga hobi ngomel, rasanya ada aja yang nggak cocok atau jelek dari kita. bukan marah, hanya ngomel aja. Dan seringkali, tanpa maksud dan akhirnya menjadi sumber cekcok-cekcok kecil. Tetapi sekarang rasanya kepengen punya minimal rekaman suaranya.

Well, manusia memang aneh. Setelah semua berlalu…… yang ternyata begitu cepat, ada hal-hal yang missing dari kehidupan kita. dan seringkali, yang dulunya tidak kita sukai.


Aku salah satu cucu yang paling nggak pernah cocok sama ma yang ini. Selalu aja ada yang salah, ada yang dituduhin dan ada yang di complain. Tapi, sampai saat ini aku yakin, malah bertambah yakin bahwa sebenarnya jauh dalam lubuk hatinya dia sayang sama aku. dan aku juga bisa memastikan bahwa aku juga merasakan hal yang sama.


Dan hal ini akan selalu mengingatkanku bahwa seringkali kita menyakiti orang yang kita sayangi hanya karena kita selalu minta untuk dimengerti, dipahami dan ditolerir. Padahal, kita mngkin sekali akan kebertan untuk melakukan yang sebaliknya. Dan bila ada kesempatan, walaupun sekecil apapun, hari ini aku akan berusaha diam dan mendengarkan kata-kata, omelan, marahan, dan kawanannya dari orang-orang yang kusayangi. Karena aku tahu, sedikit dari emosiku yang meluap bisa melukai mereka.


Hidup ini singkat sekali. dan setelah ratusan tahun atau lebih bahkan dari hari ini, yang tersisa dari aku hanya kenangan dan sepotong tulisan-tulisan ini.


Well, sudahkah kita dengan tulus MENCINTAI hari ini????

East Nusa Tenggara


After I’ve born, my parents decided to go back to my dad’s hometown. It is one of the coldest city in Indonesia, we called it Ruteng.

Well, I didn’t remember much about this city. But I know that it has a beautiful lake that me and my parents always visited on Sunday.
My dad’s family lived at a big old house at Jl.Bagung. Part of the house is made of wood and the other part is made of modern brick. And the good part is, it has a small field at the middle of the house between the dining room and our living room. Which I remembered that, it is a place that me and my late grandpa sat and saw the rain when it’s flew down the window

Sometimes after that, my parents moved to our new house at Dongang. It is a big white and beautiful house that has a large field which is my mom’s favorite place to plant some flowers and few kinds of vegetables. My dad’s also builds a small lake that he raises some fish. I remembered that my younger brother felt into the lake and I just laugh, my dad so mad and punished me with some strike, although that is my birthday

When I’m older, my mom took me to a kindergarten, it called Inviolata. I remembered my first day at kindergarten. I didn’t want my mom to go home, every time that I realized that my mom’s not around, I scream and cry. Until one time my mom so angry and decided to not take me to school again. Than after months I ask my self to my mom if I can go to school. She made me promised that I wouldn’t scream and cry again if she went home, and I said yes. That’s the first deal that I made with her

I still can imagine my blue kindergarten uniform. Every morning my grandpa will pick me up and delivered to school. In the afternoon, my mom will pick me up at my grandpa’s house.

Another thing that I can remembered is The Statue of Jesus in open arms at the cross road in the end of Jl.bagung road. The legend said that the statue was build because there always been an accident at the cross road. So they hoped that Jesus will protect the people when they cross the road. Well, Ruteng is one of the minor city in Indonesia that most of the civilian is catholic.

When I’m finished kindergarten, I go to Ruteng II elementary school. Well, the most popular elementary school in that time is Ruteng VII. But, I cannot get there because my age problem. I’m younger a year than the rule can accept. So, Ruteng II became another option that can take me on board.

Than my mom’s take us to Gorontalo. And it is a place that I spend half of my life. You’ll find that at Gorontalo story later.
Even I’m just spending 8th years in Ruteng. For Me, it’s a beautiful one. And maybe after 20 years, I’m planning to take a vacation there

C U at another story